Tag Archives: jamu cekok

Mari Kita Kembangkan Jamu Indonesia

Jamu memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Walaupun rasanya pahit, namun jamu secara empiris dipercaya dapat menyembuhkan penyakit oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu. Ketika pengobatan modern belum mengambil peran seperti sekarang, jamu telah menunjukan eksistensinya dengan memelihara  kesehatan dan mengobati berbagai macam penyakit. Dilihat dari sisi historis, kapan jamu untuk pertama kalinya digunakan memang belum diketahui secara pasti. Ada yang menghubungkan dengan kebiasaan-kebiasaan pada kerajaan Hindu Mataram Kuno di Indonesia, dimana jamu telah digunakan oleh puteri kerajaan untuk menjaga kesehatan dan kecantikannya. Bukti lain penggunaan jamu adalah telah ditemukan di berbagai literatur-literatur kuno, seperti pada relief berbagai macam candi, naskah Gatotkaca (Mpu Panuluh), serat Centhini dan Serat Kawruh Bab Jampi-jampi Jawa.

Pada saat pemerintah Kolonial Belanda datang  mencari rempah-rempah beberapa abad yang lalu turut berperan penting dalam catatan sejarah jamu di Indonesia. Telah dilaporkan bahwa seorang botanis yang hidup sekitar tahun 1775 Masehi, Rumphius  telah melakukan penelitian tentang penggunaan jamu di Indonesia. Bukunya yang terkenal berjudul “Herbaria amboniensis”.

Perkembangan penelitian tentang jamu dan tumbuhan obat terus berlangsung hingga sekarang. Dari penelitian yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan pada tahun 2012 telah berhasil memperoleh data sekitar 1.889 spesies tumbuhan obat, 15.671 ramuan untuk kesehatan, dan 1.183 penyembuh/pengobatan tradisional yang disurvei dari 2009 etnis . Total etnis di Indonesia sekitar 1.128 etnis (Kemenkes 2015).

Bagaimana pandangan masyarakat Internasional terhadap pengobatan tradisional ?

Badan kesehatan dunia (WHO) telah sepakat untuk memajukan pemanfaatan pengobatan tradisional, mendorong pemanfaatan keamanan dan khasiat pengobatan tradisional melalui regulasi produk, praktek dan partisipan. Dalam dunia internasional sendiri pengobatan tradisional lebih dikenal sebagai : traditional medicine, complementary and alernative medicine, integrative medicine, medical herbalism, phytotherapy, datural medicine, dan lain-lain.

Karena jamu telah diakui oleh dunia internasional, terlebih jamu juga merupakan warisan budaya Indonesia sudah sepantasnya kita lebih bersemangat dalam mengembagkannya sehingga jamu mampu memainkan perannya secara optimal. Ramuan jamu lebih banyak menggunakan bagian tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan rimpang. Jamu pun biasa dikemas dalam berbagai bentuk sediaan, seperti simplisia, infus, ekstrak dan lain-lain. Karena jamu memiliki rasa yang cukup pahit, terkadang dalam penggunaannya ramuan jamu  ditambahkan gula merah dan madu. Walaupun memiliki rasa yang cukup pahit jamu memiliki banyak khasiat dan manfaatnya. Dengan berorientasi pada khasiat dan manfaatnyalah kita sebaiknya menentukan arah pengembangan jamu, sehingga lebih bisa dirasakan oleh masyarakat banyak.  Di bawah ini adalah 4 arah pengembangan jamu di Indonesia berdasarkan khasiat dan manfaatnya, yaitu :

  • Pengembangan jamu untuk kesehatan.

Kesehatan sangatlah penting dan mahal. Tanpa kesehatan yang baik kita tidak dapat melakukan aktifitas seperti orang sehat pada umumnya. Selain itu biaya kesehatan pada pengobatan modern membutuhkan biaya yang cukup banyak. Walaupun kini pemerinah telah memberikan banyak subdidi baik melalui pembelian obat generik, maupun BPJS namun kesehatan tetaplah yang paling utama. Oleh karena itu, menjaga kesehatan sangat diperlukan oleh kita semua.  Ada beberapa jenis ramuan jamu yang digunakan dalam memelihara kesehatan dan mengobati penyakit, dari banyaknya ramuan jamu di bawah ini ada beberapa ramuan yang cukup dikenal di masyarakat diantaranya adalah :

  1. Jamu beras kencur. Sesuai dengan namanya jamu beras kencur memang dibuat dengan menggunakan bahan beras dan rimpang kencur. Selain bahan tersebut beberapa bahan ditambahkan seperti biji kedawung, rimpang jahe, biji kapulaga, asam, rimpang kunyit, dan jeruk nipis. Jamu beras kencur berkhasiat mengobati pegal linu, meringankan gejala batuk, dan menyembuhkan perut kembung.
  2. Jamu cabe puyang. Bahan yang digunakan untuk membuat jamu ini adalah cabe puyang, rimpang temulawak, rimpang temu ireng, rimpang jahe, daun adas, pulosari, rimpang kunyit, merica, kedawung, keningar, asam jawa, dan temu kunci. Manfaat ramuan jamu cabe puyang adalah mengobati pegal-pegal dan nyeri pinggang serta memeilahara kebugaran.
  3. Jamu kunyit asam. Bahan yang digunakan untuk membuat jamu ini adalah daun asam yang masih muda atau dikenal dengan daun sinom, rimpang temulawak, biji kedawung, jeruk nipis. Manfaat jamu kunyit asam dapat membantu melangsingkan badan, memperlancar siklus menstruasi, menjaga daya tahan tubuh, dan membantu meringankan gejala panas dalam.
  4. Jamu cekokan. Bahan yang digunakan untuk membuat jamu cekokan adalah brotowali, daun meniran, lempuyang, lengkuas, serai, widoro laut, temu ireng, doro putih, babakan pule, dan biji adas. Jamu cekok berkhasiat menambah nafsu makan khususnya anak-anak, mengobati cacingan, dan lain-lain
  5. Jamu gepyokan. Bahan yang digunakan untuk membuat jamu gepyokan adalah rimpang kencur, rimpang jahe, rimpang lengkuas, bangle, kunyit, temulawak, lempuyang, temu giring, dan daun katuk. Jamu gepyokan biasanya digunakan untuk meningkatkan produksi air susu ibu, menghilangkan bau badan yang tak sedap.
  6. Jamu kunci sirih. Bahan yang digunakan adalah temu kunci dan dan daun sirih, daun luntas, rimpang kunyit, rimpang jahe, kencur, serta kapulaga, kayu manis, potongan serai, dan asam jawa. Jamu kunci sirih dapat berkhasiat membantu mengatasi keputihan, bau badan yang tak sedap, merapatkan vagina dan memelihara kesehatan rahim.
  7. Jamu sinom. Bahan yang digunakan adalah sinom/daun asam yang masih muda, rimpang temulawak, rimpang kunyit, kapulaga, kayu manis, pala. Jamu ini berkhasiat mengatasi gejala panas dalam, menjaga kebugaran, dan membuang racun dari tubuh (detoksifikasi).
  8. Jamu temulawak. Bahan yang digunakan adalah rimpang temulawak, kencur, asam jawa, gula aren, daun pandan, serta jintan hitam. Jamu ini bermanfaat mengobati dan mencegah penyakit hepatitis, batuk, dan mengembalikan kebugaran tubuh.
  • Pengembangan jamu untuk kecantikan dan kebugaran.

Selain bermanfaat untuk kesehatan penggunaan jamu juga banyak digunakan untuk kecantikan dan kebugaran tubuh. Jamu memang telah banyak digunakan sejak dahulu oleh puteri kerajaan. Saat ini telah banyak pula pakar kecantikan yang merekomendasikan dan menggunakan jamu sebagai bahan dasar untuk membuat ramuan kecantikan.

Sebagai contoh adalah penggunaan kunyit untuk kecantikan. Kunyit  yang dicampur dengan tepung dan minyak zaitun telah lama digunakan untuk mengobati jerawat, keombe pada rambut, bahkan digunakan pula untuk mencegah dan mengobati kulit keriput karena faktor usia.

Bagi kaum hawa yang bermasalah dengan kulit kering atau berminyak, campuran kunyit dengan minyak zaitun dan bubuk kayu cendana bisa menjadi alternatif pilihan perawatan wajah. Kunyit dengan campuran munyak kelapa pun bisa digunakan untuk mengobati kulit pecah-pecah dan kering di sekitar lutut dan tumit. Bahkan untuk anda yang bermasalah dengan figmentasi kulit karena bekas jerawat bisa menggunakan campuran kunyit dan jus lemon.

Di indonesia jamu yang menjadi primadona dalam hubungannya dengan kecantikan adalah jamu beras kencur, jamu kunyit asam, dan jamu pahitan. Jamu jamu tersebut sangat bermanfaat untuk mengatasi bau badan, memelihara daerah kewanitaan, memperbaiki penampilan kulit termasuk mencerahkan, menghilangkan jerawat, dan pelangsing tubuh.

  • Pengembangan jamu untuk makanan dan minuman.

Makanan tradisional Indonesia memang kaya akan rempah. Rempah yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari adalah bahan-bahan yang sering digunakan untuk membuat ramuan jamu.

Sebagai contoh cengkeh bermanfaat menyembuhkan alergi dingin, jahe untuk mengangatkan badan dan menyembuhkan masuk angin, ketumbar bisa digunakan untuk memperlancar perncernaan dan produksi ASI, pala bisa digunakan untuk relaksasi tubuh, temu kunci digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, lengkuas untuk, kencur digunakan untuk gangguan tenggorokan, kayu manis untuk suplemen tubuh, kunyit digunakan untuk mengobati sakit maag, jinten untuk penyakit pernafasan, serai digunakan untuk mengatasi serangan serangga, kemiri untuk menghaluskan kulit dan rambut, daun salam , kluwek untuk mengatasi gangguan pencernaan, daun pandan penambah selera makan, bawang merah dan putih sebaga antibiotik, kapulaga mengatasi batuk dan gangguan pencernaan, dan merica mengobati gejala flu.

Minuman kesehaan dengan menggunakan bahan rempah tradisional telah menjadi minuman khas di indonesia. Wedang jahe adalah salah satu contohnya. Minuman yang berbahan dasar jahe, kayu manis dan sereh ini merupakan salah satu minuman yang sangat nikmat. Jahe anget juga nikmat,  cocok dinikmati saat udara dingin. Masih banyak minuman tradisional lain yang nikmat namun sekaligus menyehatkan diantaranya kunyit asem, bandrek, bajigur, wedang ronde, beras kencur, teh telur, sirup secang, sirup pala, dan lain-lain.

  • Pengembangan jamu untuk sebagai bagian dari budaya bangsa

Penggunaan jamu dalam hal pemeliharaan kesehatan, kecantikan dan produk konsumsi tidak boleh dipisahkan dari buadaya bangsa kita. Oleh karena itu sangatt penting memaknai jamu bukan hanya sekedar produk obat dan minuman saja, namun lebih pada produk budaya bangsa indonesia. Dari cara pemilihan bahan, proses pembuatan dan alat yang digunakan merupakan warisan budaya yang tetap harus dipertahankan. Karena melalui jalur budaya jamu yang kia nikmati saat ini mampu bertahan dari awal mula jamu tersebut dibuat hingga saat ini.

Arah pengembangan jamu Indonesia yang jelas  sebenarnya telah  mempermudah dan memfokuskan pelestarian jamu sebagai warisan budaya nasional. Diversifikasi dan inovasi dari beberapa produk jamu yang telah diproduksi saat ini akan lebih membuat jamu bisa diterima di masyarakat.  Dan pada akhirnya jamu Indonesia akan menjadi solusi atas permasalahan kesehatan masyarakat.

Jamu cekok, warisan budaya untuk buah hati

Bagi ayah bunda yang memiliki buah hati berusia 1-3 tahun atau usia pra sekolah pasti dihadapkan dengan kondisi anak yang enggan untuk makan, pilih-pilih makanan yang disukai, dan suit makan. Kondisi ini dikenal dengan food jag. Apabila gekala ini hanya sementara tentunya ini wajar dan seiring dengan waktu anak akan memiliki kebiasaan makan seperti biasanya.  Apabila gejala ini berkepanjangan maka ayah bunda harus waspada karena gejala ini dapat mengganggu pertumbuhan fisik dan perkembangan kemampuan intelektual. Anak -anak yang kehilangan nafsu makan seringkali menunjukan gejala sering menangis, muka pucat dan demam. Atau apabila tidak ditangani dengan baik akan muncul penyakit turunan lainnya seperti busung lapar, atau defisiensi terhadap kandungan gizi tertentu.

Hingga saat ini masyarakat tradisional di negara-negara berkembang masih mengandalkan pengobatan tradisional untuk menghadapi permasalahan tersebut dengan pergi ke ahli pengobatan tradisional. Tentunya diberikan resep tradsional pula. Masyarakat pulau jawa menggunakan jamu (herbal drug)  sebagai resep/ramuan tradisional. Bahkan masyarakat Indonesia telah menjadikan jamu sebagai minuman kesehatan yang digolongkan ke dalam ramuan tradisional alami karena menggunakan bahan-bahan alami seperti tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat.

Sebenarnya apa perbedaan antara obat tradisional dengan ramuan tradisional ?

Definisi obat tradisional menurut Undang-undang Kesehatan No 21 Tahun 1992 adalah bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan-bahan tersebut secara turun temurun digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. sedangkan pengobatan tradisional menurut WHO tahun 1996 obat tradisional adalah upaya menjaga dan memperbaiki kesehatan dengan cara-cara yang telah ada sebelum pengobatan modern yang meliputi pemijatan tumbuh-tumbuhan ramuan berbahan dasar tumbuh-tumbuhan, kompres dan parem.

Bagi saya yang tinggal di pulau Jawa pun, ketika berusia pra sekolah mengalami gejala kurang nafsu makan dan sulit makan menggunakan jamu cekok. Jamu cekok mengacu kepada cara atau metode pemberian jamu yaitu dicekokan ke dalam mulut anak. Pertama-tama ramuan jamu yang berasal dari bagian tumbuhan dihaluskan dan diberikan sedikit air. Ditempatkan pada selembar kain kecil seperti sapu tangan kemudian dibungkus. Selanjutnya hidung anak dipencet hingga mulutnya terbuka dengan sendirinya. Ramuan yang telah kita persiapkan diperas di mulut sehingga cairannya tertelan ke dalam mulut. Karena rasanya yang pahit getir hampir semua anak menolak ketika dicekok, termasuk saya. 🙂

flickr
Proses pencekokan pada anak. Sumber : flickr.com

Jamu cekok dipercaya memiliki khasiat untuk meningkatkan nafsu makan anak, sekaligus membunuh cacing pengganggu dalam tubuh anak yang dengan bebasnya menyerap sari-sari makanan. Bagaimana jamu cekok dapat menambah nafsu makan ? Secara umum proses kerja jamu tersebut adalah meningkatkan metabolisme, menekan dan menghambat asam lambung dan merangsang sekresi makanan.

Bahan yang digunakan sebagai ramuan jamu cekok

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamu vekok adalah kelompok empon-empon seperti temulawak (Curcuma xanthorrhiza), kencur (Kaempferia galanga), jahe (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma longa), temu hitam (Curcuma aeruginosa) dan lempuyang putih (Zingiber americans). Selain itu ditambahkan bahan lain seperti sambiloto (Andrographis paniculata), brotowali (Tinospora tuberculata), kapulaga (Amomum cardamomum), Adas (Foeniculum vulgare) dan daun pepaya (Carica papaya). Dari komposisinya saja kita sudah cukup mampu menduga betapa pahitnya ramuan tersebut. Oleh karena itu biasanya jamu cekok yang diberikan dengan cara dicekok biasanya ampuh pada saat pertama pemberian. Setelah itu jangan harap putra/putri ayah bunda mau menegaknya lagi.  Pemaksaan kadang digunakan dalam praktek pencekokan jamu tersebut.

Apakah anda tertarik dengan membuatkan jamu cekok untuk buah hati anda yang susah makan dirumah ?

IMG_7587