Nakhkoda selanjutnya : Kementerian Pertanian

Tahun 2019 merupakan tahun penuh kejutan. Tahun ini bukan hanya diisi oleh gegap gempita pemilihan presiden/wakil presiden serta anggota DPR/DPRD  yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Bagi saya pribadi tahun 2019 merupakan tahun pertaruhan karir sebagai seorang peneliti. Sudah hampir 5 tahun menjadi asisten peneliti di kampus dengan fokus penelitian di tanaman obat dan hilirisasi ubikayu menjadi tepung mocaf dan produk turunannya. Aspek budidaya tanaman obat, seleksi karakter-karakter idiotipe komoditas tanaman obat, teknik budidaya ubikayu, pengolahan ubi kayu menjadi keripik dan mocaf serta aspek pemasaran ubikayu merupakan bahasan-bahasan utama saya saat itu. Dan itu membuat saya menjadi sosok pribadi yang terus berkembang.

IMG_9219
Family gathering dosen dan peneliti Pemuliaan dan Bioteknologi IPB

Akhirnya pilihan berlabuh di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Cimanggu Bogor. Pemilihan ini bukan semata-mata pilihan saya secara pribadi namun melibatkan banyak pihak terutama keluarga dan dosen pembimbing tentunya. Bu Dr Nurul Khumaida yang sudah lama menjadi dosen pembimbing saya menyarankan saya mendaftar di lembaga penelitian tersebut memang  karena latar belakang penelitian thesis saya berhubungan dengan komoditas tanaman obat : temu ireng (Curcuma aeruginosa).

Berbagai proses seleksi baik itu administrasi maupun seleksi melalui sitem CAT BKN alhamdulillah dapat dilalui dengan baik. Akhirnya Allah SWT memberikan amanah baru untuk saya di lingkungan Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebagai Peneliti bidang Pemuliaan dan Genetik, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) yang berada Jl. Tentara Pelajar Cimanggu Bogor Tengah Kota Bogor.

Balitro memiliki visi yaitu menjadi Balai Berkelas Dunia dalam Penelitian dan Pengembangan Tanaman Rempah, Obat dan Aromatik. Untuk mewujudkan VISI tersebut, Balittro menyusun misi sebagai berikut  :

  1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi tanaman rempah, obat, atsiri dan jambu mete,
  2. Meningkatkan kualitas dan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya penelitian tanaman rempah, obat, atsiri dan jambu mete,
  3. Mengembangkan jaringan kerjasama dalam dan luar negeri dalam rangka penguasaan Iptek dan peningkatan peran Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat dalam pembangunan perkebunan,
  4. Meningkatkan mutu dan intensitas komunikasi/diseminasi teknologi tanaman rempah, obat, atsiri dan jambu mete.

 

2 thoughts on “Nakhkoda selanjutnya : Kementerian Pertanian”

  1. Om Adi jarang posting, sekalinya posting bawa kabar gembira.. cihuyy.. jd peneliti di kementrian pertanian, selamat ya, semoga pertanian di Indonesia makin berkembang, semangat!!

    Like

Leave a comment