Energi menjadi bagian terpenting dari kehidupan manusia kini, setiap aktivitas kehidupannya manusia senantiasa melibatkan energi bahkan kini manusia sangat bergantung terhadap energi. Layaknya pisau bermata dua, energi fosil yang kita gunakan selain bermanfaat bagi pemenuhan sebagian energi kita, namun di sisi lain menimbulkan kerusakan lingkungan sebagai dampak penggunaannya. Selain itu energi fosil yang kita gunakan merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui atau dikenal dengan istilah unrenewable resources. Hal ini mendorong ahli energi dan lingkungan mencari solusi atas permasalahan tersebut. Salah satu sumber energi yang berpotensi besar menjadi energi terbaharukan dan menjadi perhatian banyak negara adalah hidrogen.
Hidrogen memang diproyeksikan menjadi sumber energi masa depan yang lebih ramah lingkungan karena hanya menghasilkan uap air sebagai emisi. Sehingga beberapa negara menggolongkan hidrogen kepada energi berbasis zero carbon. Penggunaan hidrogen sudah dilakukan oleh beberapa negara di dunia dengan laju pertumbuhan sekitar 10% vsetiap tahunnya. Selain digunakan sebagai sember bahan bakar hidrogen juga bisa digunakan untuk menghasilkan pupuk amonia (NH3). Industri petrokimia menggunakan hidrogen sebagai bahan baku untuk produksi maupun kepentingan lainnya.
Hidrogen sebagai sumber energi sama seperti energi listrik (energy carrier). Maksudnya adalah hidrogen sebagai bahan bakar memerlukan sumber energi lain sebagai pembangkitnya sehingga seolah-olah hidrogen berasal dari energi pembangkitnya. Hidrogen dapat dibangkitkan dari sumber eneri seperti sumber energi hidrokarbon, limbah biomassa bahkan air yang diproses melalui reaksi elektrolisis. Saat ini hidrogen diproduksi dari gas alam, selanjutnya teknologi lain seperti oksidasi parsial, rute biologis, dan foto elektrolisis akan dapat digunakan.
Industri otomotif telah mencoba membuat kendaraan dengan bahan bakar hidrogen. Salah satunya adalah perusahaan kenamaan asal negeri sakura “Toyota”. Melalui adaptasi teknologi perusahaan ini mengembangkan toyota fuell cell system pada Toyota Mirai. Prinsip kerja fuell cell adalah proses elektrokimia dimana hidrogen dan oksigen digunakan sebagai bahan bakar. Komponen utama fuel cell terdiri dari elektrolit berupa lapisan khusus yang diletakan diantara dua buah elektrode. Reaksi kimia yang disebut sebagai pertukaran ion terjadi di dalam elektrolit ini dan menghasilkan listrik dan air panas. Karena reaksi ini terjadi tanpa adanya pembakaran maka tidak dihasilkan pulosi sebagaimana apabila kita menggunakan bahan bakar fosil.
Di masa yang akan datang, akankah kita diberikan kesempatan menggunakan kendaraan tersebut?

