Hasil dari proses penyerbukan atau pembuahan adalah terbentuknya buah atau biji. Selanjutnya biji tersebut apabila menemukan tempat yang yang sesuai akan berkecambah lalu mengulangi kembali proses pertumbuhan seperti induknya dalam rangka regenerasi. Sebuah tanaman yang menghasilkan buah dan biji yang menyebar kemana-mana, ada yang dibawa oleh angin, air, serangga, burung-burung atau mamalia. Banyak diantara biji-biji tersebut tidak menemukan tempat tumbuh yang baik, lalu mati. Sebagian lagi tumbuh di tanah yang basah sehingga dapat langsung tumbuh. Sebagian dari biji tersbut juga ada yang mengalami masa dormansi, ketika air hujan turun dan membasahi biji tersebut maka akan segera berkecambah.

Artinya : “Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. dan kami turunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik”.
Ayat di atas menegaskan bagaimana pentingnya air untuk perkecambahan/pertumbuhan tanaman. Dengan adanya air maka biji-biji tumbuhan yang mungkin sudah ada di tanah yang tadinya kering bisa berkecambah.

Artinya : “ Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, Maka Mengapa kamu masih berpaling?”
Dalam ayat ini Allah SWT mengemukakan kekuasaanNya dalam menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Hanya Dia lah yang yang kuasa untuk menumbuhkan yang hidup dari yang mati atau sebaliknya. Kalau kita perhatikan biji-biji tersebut tidak mengalami proses metabolisme seperti pada makhluk hidup pada umumnya. Butir-butir tanaman dan biji buah-buahan tersebut kita sebut sebagai benih.
Sekarang sudah banyak benih yang telah diperjualbelikan secara global. Hampir semua spesies tanaman budidaya khususnya tanaman yang berkembang biak melalui perkembangbiakan generatif bergantung pada perkecambahan benih. Benih sayuran dan bunga dari negara Jepang, Belanda, Amerika, Taiwan dan Korea telah diperdagangkan dan dapat kita beli di toko-toko pertanian. Benih tersebut di kemas sebagai benda mati. Maha Kuasa Allah yang telah mengidupkan benih tersebut setelah perjumpaannya dengan air.
Secara morfologi perkecambahan benih adalah perubahan dari fase embrio menjadi kecambah sedangkan secara fisiologis adalah dimulainya proses metabolisme dan pertumbuhan embrio yang sempat tertunda. Tahapan metabolisme dibagi menjadi dua tahap yaitu :
- Tahap I terjadi saat awal proses perkecambahan dari benih mulai ditanam sampai dengan retaknya kulit benih diikuti proeses munculnya akar. Pada tahapan ini terdiri dari beberapa proses yaitu imbibisi, reaktivasi enzim, inisiasi pertumbuhan embrio, dan munculnya akar. Pada saat reaktivasi enzim terjadi peningkatan tahapan respirasi melalui glikolisis, siklus krebs, fosforilasi oksidatif dan transport elektron untuk menghasilkan energi ( ATP) digunakan untuk sintesis organel sel, sintesis RNA,dan protein.
- Tahap II merupakan tahap perkecambahan lanjut yaitu sesudah gejala perkecambahan mulai terlihat. Pada tahap ini terjadi perombakan cadangan makananyang digunakan untuk menghasilkan energi. Proses perombakan di atas melibatkan beberapa reaksi enzimatis yang diatur oleh hormon tumbuhan (fitohormon). Salah satu hormon yang berperan dalam proses perkecambahan adalah giberelin yang berdifusi melalui endosperma menuju auleuron. Giberelin merangsang sintesis enzim-enzim yang berubungan dengan reaksi hidrolisis seperti alfa-amilase. Enzim alfa-amilase mampu merombak pati menjadi gula sederhana seperti matosa dan glukosa.Bila produksi berlebihan maka akan diakumulasikan pada endosperma dan berdifusi kembali ke auleuron dan berperan mengentikan produksi enzim alfa-amilase.
Semoga Allah SWT memberikan kemudahan bagi kita untuk memahami dan mentadaburi ayat-ayat kauniah ini, sehingga kita tergolong orang-orang yang diberi ilmu. Amiin

Artinya : “Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang zalim.”
Like this:
Like Loading...