Pada tanggal 5-7 November 2014 saya berada di kota Malang untuk menghadiri Seminar Nasional Perhimpunan Hortikultura Indonesia 2014 (PERHORTI 2014) tepatnya di Universitas Brawijaya (UB). Saya belum pernah berkunjung ke kampus UB sebelumnya selama ini hanya mendengar saja nama besar kampus itu.
Menurut saya kampus UB berada di kawasan pendidikan, sebab banyak kampus perguruan tinggi saling bersebelahan di sekitar sini. Salah satunya adalah Universitas Negeri Malang (Unema), kampus Universitas Merdeka (Unmer), Politeknik Negeri Malang (Polinema), dan kampus Universitas Islam Negeri Malang (UIN Malang). Tidak jauh terdapat kampus Universitas Islam Malang (Unisma). Bergeser sedikit ke kota Batu terdapat kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang bangunannya sangat megah.
Sudah bukan rahasia lagi Kota Malang memang dikenal sebagai kota pendidikan selain Yogyakarta, sebab di kota ini terdapat banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi mulai dari akademi hingga universitas. Padahal Malang bukan ibukota Provinsi Jawa Timur namun memiliki banyak lembaga pendidikan dan secara fisik dan penampilan kampus-kampus PT di Malang luas dan megah, berbeda jauh dengan kampus PT di jawa Barat.Kampus UB lumayan luas, saya pun belum sempat mengelilingi seluruh kawasan di kampus ini. Semua fakultas terpusat di kampus ini. Kampus UB terletak antara Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Veteran. Jika kita ingin masuk tersedia dua buah pintu masuk, yaitu pintu utara-selatan. Gaya khas kerajaan sangat saya rasakan di kampus ini. Walaupun beberapa bangunan dibangun dengan gaya modern namun beberapa patung dewa Wisnu masih bisa kita lihat khususnya di sekitar Rektorat.
Pintu Masuk Kampus UN sebelah selatan.pagar bergaya khas kerajaan hindu menjadi daya tarik tersendiribeberapa tanaman pakis nampak mendominasi di beberapa bagian.Terdapat bundaran yang di tengahnya terdapat tugu yang khas menjulang tinggi.Banyak gedung yang sedang diperbaiki atau diperluas.
hal yang menarik lain yang saya temui di UB adalah terpeliharanya sarana dan prasarana publik, sehingga mahasiswa merasa nyaman untuk hanya duduk duduk atau mengerjakan tugas. Bangunan maupun taman terpelihara dengan baik.
Tanaman jenis krey payung mendominasi di beberapa tempat. Selain kuat pohon tersebut cocok untuk bernaung di saat hujan maupun panas.Taman sebagai fasilitas publik banyak digunakan mahasiswa untuk hanya sekedar duduk atau diskusi.Gedung rektorat universitas UB
Kampus UB terbilang resik, jarang sekali saya melihat sampah yang berserakan. kebetulan musim hujan belum datang, bunga-bunga tetap bermekaran dengan indah. Ada salah satu bunga yang berwarna kuning sedang banyak mekar di Kota Malang. Yang berbunga ketika musim kemarau panjang datang sehingga seluruh daunnya gugur. Hanya bunga yang menempel pada dahannya.
Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) merupakan acara tahunan IPB dengan Pemerintah Kota Bogor. Tahun ini panitia pelaksana mengambil tema FBBN “kesegarannya gak pernah bohong” telah sukses diselenggarakan pada tanggal 10-12 Oktober 2014 di Kampus IPB Barangsiang dengan melahirkan ikrar cinta bunga dan buah nusantara. Yang memimpin pembacaan ikrar tersebut adalah Menteri BUMN Dahlan Iskan yang diikuti hampir 200 peserta. Hadir pula Menteri Pertanian Suswono, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Rektor IPB Prof. Herru Suhardianto dan para pemerhati buah dan bunga nusantara. Ikrar Cinta Bunga dan Buah Nusantara merupakan bentuk pernyataan/deklarasi dari 10.000 peserta pawai akan kecintaan terhadap bunga dan buah nusantara. Deklarasi ikrar akan dicanangkan oleh Menteri BUMN didampingi Rektor IPB dan Wali Kota Bogor serta akan diikuti oleh seluruh perserta Karnaval.
Pencanangan deklarasi ikrar diikuti dengan aksi mengkonsumsi berbagai jenis buah nusantara oleh seluruh peserta Karnaval secara bersamaan. Sebagai tindak lanjut pencanangan deklarasi ikrar, akan dibagikan kepada seluruh peserta berbagai jenis bibit buah nusantara, yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI. Setiap peserta akan mendapatkan 1 bibit buah nusantara untuk ditanam di pekarangan masing-masing, yang diharapkan akan dapat menambah jumlah pohon buah nusantara di seluruh Indonesia.
Acara ini dimulai pukul 05.30 yang dilanjtkan dengan pawai cinta bunga dan buah nusantara dengan rute perjalanan mengelilingi Istana Kepresidenan Bogor dan Kebun Raya Bogor hingga kembali ke kampus IPB. Menurut panitia pawai karnaval FBBN ini dihadiri oleh lebih dari 7000 peserta dari pelajar SMA se-kota Bogor, Organisasi Mahasiswa Utusan Daerah (OMDA), Civitas akademika IPB, dan masyarakat umum.
Ketertarikan masyarakat untuk menyaksikan berbagai macam kendaraan yang telah dihias dengan buah dan bunga nusantara begitu tinggi bahkan Ibu Negara Purnabakti Ani Yudhoyono, juga menyaksikan karnaval yang melewati depan Istana dan menyalami para peserta pawai. kontan saja konsentrasi peserta pawai jadi terpecah setelah mengetahui kehadiran ibu negara.
Kehadiran Ibu Negara Purnabakti Ibu Ani Yudhoyono memecah konsentrasi peserta pawai karnaval yang berebut ingin bersalaman dan berfoto bersama.Ibu Ani Yudhoyono melambaikan tangan setelah lolos dari kerumunan masa menuju istana kepresidenan.
Setelah melewati rute pawai peserta bisa menikmati pameran produk buah, sayuran dan bunga hasil penelitian balai litbang, IPB, petani bahkan pecinta bunga dan buah nusantara. Di setiap stand diperlihatkan berbagai macam produk hasil panen maupun olahannya. Buah-buahan dari Sabang sampai Merauke turut hadir memeriahkan acara ini.
Tumpeng buah, tinggi dan besar, ingin rasanya memetik salah satu buah yang menempel di sana.Markisa brastagi menarik perhatian peerta karnavalAda panitia yang sudah siap menjelaskan keunggulan buah dari berbagai daerah di Indonesiabuah sawo apel, apel hejo (Sunda) atau kenitu (Jawa) asal Jawa Timur turut hadir di acara tersebut
Boneka Rumput ”HORTA” merupakan suatu media tanam yang dikemas dalam bentuk boneka dengan bagian kepala dapat ditumbuhi rumput. Boneka ini sangat cocok digunakan sebagai latihan untuk anak-anak merawat tanaman. Permainan ini dimulai ketika anak merendam kepala boneka di air kemudian mengamati pertumbuhan rumput dibagian kepala boneka setiap hari. Pada saat rumput telah memenuhi kepala boneka, anak dapat berkreasi dengan memangkas rumput menjadi bentuk yang diinginkan. Boneka Horta terbuat dari serbuk kayu yang dibentuk berbagai macam (seperti boneka horta cup, kura-kura, panda, sapi, kodok, babi, kucing, gajah, monyet, kuda, macan, mobil, abjad, school, dan boneka profesi seperti petani, pelaut, dokter, perawat, pilot, koki, polisi) dan benih rumput di atasnya yang jika disiram dapat tumbuh rambut berupa rumput dikepalanya. Disajikan dalam kemasan yang belum ditumbuhi rumput.
Boneka horta hasil kreatifitas mahasiswa pertanian IPB
Sebagai seorang pecinta buah jeruk saya sangat mengapresiasi varietas jeruk keprok batu 55. Varietas ini mempunyai kapasitas produksi 15-25 kg/phn/tahun (dalam pot) dengan rasa buah segar, manis agak masam. Buah berbentuk bulat dengan warna daging buah oranye. Tekstur daging buahnya lunak.
Jeruk Varietas Batu 55 Malang hasil riset dari Litbang PertanianBuah jeruk batu 55 yang rasanya manis, asam dan segar cocok dikonsumsi ketika hari terik.Buah Sirsak Madu (Annona Muricata) mampu berbuah 4-5pc per pohon dan memiliki perbedaan dengan buah sirsak lokal dimana rasa manisnya lebih dominan
Saya yang mengikuti acara tersebut terkesan dengan apa yang disampaikan oleh pak Dahlan Iskan. Beliau sangat mendukung perkembangan buah dan bunga nusantara dan mendorong agar Indonesia bukan hanya sebagai padar dari buah impor melainkan mampu memegang peranan lebih jauh sebagai penghasil buah tropis di dunia. Cita-cita yang tinggi namun dapat kita raih. Dengan berbagai potensi plasma nutfah dan keanekaragaman hayati Indonesia saya percaya dengan niat yang kuat dan pengelolaan yang baik suatu saat Indonesia akan menjadi negara dengan produk buah dan bunga yang tak kalah dengan produk bunga dan buah negara lain.
Peserta dihibur oleh berbagai macam hiburan, salah satunya penampilan grup musik dan penyanyi solo.Peserta tampak antusias menikmati acara di tengah terik matahari.