Menyajikan data : Boxplot

Mempelajari karakteristik dan distribusi data dapat dilakukan dengan beberapa teknik. Salah satu diantaranya adalah melalui penggunaan box plot. Box plot atau boxplot (diagram box-and-whisker) merupakan suatu kotak berbentuk bujur sangkar. Melalui penggunaan boxplot kita dapat mendeskripsikan data numeris melalui grafik dalam beberapa ukuran yaitu  yaitu: nilai observasi terkecil, kuartil terendah atau kuartil pertama (Q1), median (Q2) atau nilai pertengahan, kuartil tertinggi atau kuartil ketiga (Q3), dan nilai observasi terbesar. Selain itu, dalam boxplot juga ditunjukkan, jika ada, nilai outlier dari data yang telah kita observasi. Nilai outlier biasanya dicari sebagai langkah awal untuk melihat kenormalan data yang kita miliki.

Pada kesempatan ini saya akan mencoba membuat boxplot dengan menggunakan program R dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Download file berikut: Data suku tanaman dan tinggi, kemudian dengan menggunakan Microsoft excel, ubah data tersebut ke format *.csv seperti yang telah dijelaskan pada tutorial sebelumnya. 
  2. Tahap selanjutnya silahkan buka RStudio dan masukkan data tersebut. Aabila saudara belum mengetahui cara memasukkan data di RStudio, saudara dapat       mempelajarinya di materi Cara Input Data Pada Rstudio.
  3. Apabila data sudah berhasil masuk ke dalam sistem, tampilan data tersebut akan terlihat di jendela View Files and Data seperti di bawah ini.Slide5
  4. Tulis kode berikut: names(Data1) pada jendela console untuk melihat daftar nama variable dalam data tersebut,  kemudian tulis kode berikut: attach(Data1) agar data tersebut dapat dikenali oleh RStudio.
  5. Tulis kode berikut boxplot(Tinggi..cm~Suku) kemudian tekan enter. Boxplot akan muncul pada jendela See Files, Plots, Packages, and Help. Jika saudara ingin menyimpan image dari boxplot tersebut, klik export > save as image pada jendela See Files, Plots, Packages, and Help. Saudara dapat mengganti format image tersebut ke dalam berbgai format seperti PNG, JPG dan BMP. Selamat Mencoba. 🙂

Slide6

Analisis Deskriptif dengan menggunakan RPrograme

Sebelum melakukan olah data yang lebih dalam banyak diantara kita yang mengawalinya dengan melakukan analisis deskriptif. Program R menyediakan tools untuk dapat mengetahui nilai mean, standard deviasi, nilai max dan minimum serta range. Berikut beberapa code di RStudio untuk menghitung nilai dari beberapa parameter statistika deskriptif:

  1. Mean: mean(nama.variable)
  2. Standard deviation: sd(nama.variable)
  3. Nilai maksimum (maximum value): max(nama.variable)
  4. Nilai minimum (minimum value): min(nama.variable)
  5. Range: range(nama.variable) 

Pada kesempatan ini, kita akan menghitung mean, sd, max, min, dan range dari Data Tinggi Tanaman sudah pernah kita gunakan pada tutorial sebelumnya. Untuk melakukan analisis deskriptif ada beberapa langkah dilakukan, sama seperti awal saat kita memasukkan data tinggi tanaman.

  1. Dengan menggunakan Ms. Excel, Ubah data tersebut dari format *.xlsx ke *.csv
  2. Buka RStudio
  3. Masukkan data tersebut ke RStudio (bisa melihat tulisan saya sebelumnya)
  4. Tulis names(Data1) untuk melihat nama variable yang digunakan pada data tersebut
  5. Attachdata dengan menuliskan attach(Data1) di jendela console dan tekan enter
  6. Tulis kode-kode diatas dan ganti nama variable dengan nama variable tinggi tanaman (Tinggi..cm.). Kode-kode tersebut selanjutnya berubah menjadi:
      • mean(Tinggi..cm.)
      • sd(Tinggi..cm.)
      • max(Tinggi..cm.)
      • min(Tinggi..cm.)
      • range(Tinggi..cm.)
  1. Setelah semua tertulis, tekan enter, maka akan keluar output seperti di bawah ini :Slide4

Cara input data pada RStudio

Bagi rekan yang menggunakan program R sebagai tools dalam pengolahan data maka kegiatan input data merupakan hal yang sangat penting saat memulai analisis data. Di bawah ini saya sampaikan bagaimana menginput data melalui R Studio. Semoga bermanfaat

  1. Silahkan mendownload file berikut : data_tinggi_tanaman lalu buka file tersebut dengan menggunakan Microsoft Excel. Format yang digunakan sebagai bahan input harus dalam bentuk format .csv oleh sebab itu lakukan perubahan format file dengan cara Pilih menu > file > save as dan dilanjutkan dengan memilih direktori penyimpanan file. Setelah kotak dialog Save As muncul, pada drop-downsave as type pilih CSV (Comma delimited) kemudian simpan dengan nama yang sama lalu klik save.
  2. Langkah selanjutnya buka RStudio, tulis kode berikut Data1 <- read.csv(file.choose(), header=TRUE)pada jendela consoledan tekan enter. Penjelasan dari kode Data1 <- read.csv(file.choose(), header=TRUE) adalah
    • Data1 merupakan identifier (nama) dari data yang anda masukan. Saudara dapat menggantinya dengan nama lain sesuai keinginan saudara.
    • read.csv berarti file yang akan dibuka berformat csv.
    • file.choose() berarti file yang akan dibuka ditentukan dengan cara memilih
    • Header=TRUE berarti baris pertama pada file csv tersebut akan digunakan sebagai header.
  1. Setelah muncul kotak dialog Select file, pilih file Data Tinggi Tanaman.csv, lalu klik OpenSlide2
  2. Untuk melihat data yang di-input-kan, tulis code View(Data1)pada jendela console.

Slide3

  1. Apabila data berhasil dimasukkan, data tersebut akan terlihat di jendela View Files and Data

Nakhkoda selanjutnya : Kementerian Pertanian

Tahun 2019 merupakan tahun penuh kejutan. Tahun ini bukan hanya diisi oleh gegap gempita pemilihan presiden/wakil presiden serta anggota DPR/DPRD  yang dipilih secara langsung oleh rakyat. Bagi saya pribadi tahun 2019 merupakan tahun pertaruhan karir sebagai seorang peneliti. Sudah hampir 5 tahun menjadi asisten peneliti di kampus dengan fokus penelitian di tanaman obat dan hilirisasi ubikayu menjadi tepung mocaf dan produk turunannya. Aspek budidaya tanaman obat, seleksi karakter-karakter idiotipe komoditas tanaman obat, teknik budidaya ubikayu, pengolahan ubi kayu menjadi keripik dan mocaf serta aspek pemasaran ubikayu merupakan bahasan-bahasan utama saya saat itu. Dan itu membuat saya menjadi sosok pribadi yang terus berkembang.

IMG_9219
Family gathering dosen dan peneliti Pemuliaan dan Bioteknologi IPB

Akhirnya pilihan berlabuh di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Cimanggu Bogor. Pemilihan ini bukan semata-mata pilihan saya secara pribadi namun melibatkan banyak pihak terutama keluarga dan dosen pembimbing tentunya. Bu Dr Nurul Khumaida yang sudah lama menjadi dosen pembimbing saya menyarankan saya mendaftar di lembaga penelitian tersebut memang  karena latar belakang penelitian thesis saya berhubungan dengan komoditas tanaman obat : temu ireng (Curcuma aeruginosa).

Berbagai proses seleksi baik itu administrasi maupun seleksi melalui sitem CAT BKN alhamdulillah dapat dilalui dengan baik. Akhirnya Allah SWT memberikan amanah baru untuk saya di lingkungan Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebagai Peneliti bidang Pemuliaan dan Genetik, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) yang berada Jl. Tentara Pelajar Cimanggu Bogor Tengah Kota Bogor.

Balitro memiliki visi yaitu menjadi Balai Berkelas Dunia dalam Penelitian dan Pengembangan Tanaman Rempah, Obat dan Aromatik. Untuk mewujudkan VISI tersebut, Balittro menyusun misi sebagai berikut  :

  1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi teknologi tanaman rempah, obat, atsiri dan jambu mete,
  2. Meningkatkan kualitas dan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya penelitian tanaman rempah, obat, atsiri dan jambu mete,
  3. Mengembangkan jaringan kerjasama dalam dan luar negeri dalam rangka penguasaan Iptek dan peningkatan peran Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat dalam pembangunan perkebunan,
  4. Meningkatkan mutu dan intensitas komunikasi/diseminasi teknologi tanaman rempah, obat, atsiri dan jambu mete.

 

KEGIATAN PELATIHAN BRIKET ARANG DAN KOMPOS DARI KULIT KELAPA DAN PINANG

Kegiatan ini dilaksanakan dalam Rangka Revitalisasi Penghidupan Masyarakat Desa Sinar Wajo Kec. Mandahara Ulu Kab. Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi

Presentation1Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi yang ingin saya kunjungi di pulau sumatera. Selain terkenal dengan pemandangannya konon makanan di sana juga enak dan khas. Namun tujuan saya pergi ke sana bukan untuk wisata kuliner atau hanya menikmati pemandangan saja, melainkan untuk belajar bersama masyarakat di Desa Sinar Wajo Kec. Mandahara Ulu Kab. Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. 

Kegiatan pelatihan pembuatan briket arang dan kompos dilaksanakan di Rumah Ibu Sipon dengan jumlah peserta sebanyakk 32 orang petani yang berasal dari kelompok tani Sri Rahayu. Untuk sampai ke sana dari bandara kami harus berhenti di pinggir  sungai Batang Hari dan menuju salah satu anak sungainya. Tim pelatihan yang beranggotakan 5 orang, yaitu Dr. Andi Sukendro (Institut Pertanian Bogor) dan Andi, Nofri (UNJA). Tim datang di lokasi pelatihan hari Rabu, tanggal 12 Desember 2017 pukul 14.00 WIB. Secara umum pelaksanaan pelatihan ini dibagi menjadi 3 subkegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari, yaitu persiapan bahan dan alat pelatihan, pemberian materi, dan pelaksanaan pelatihan.

IMG_20171212_132058

Pemberian materi pelatihan pembuatan briket arang dan kompos disampaikan oleh Bapak Dr. Andri Sukendro kepada peserta pelatihan. Kegiatan ini dilaksanakan pada malam sebelum kegiatan pelatihan dimulai. Pemaparan materi dilaksanakan pukul 20.00 WIB dengan durasi kurang lebih  selama 45 menit. Presentasi materi meliputi pengenalan, tahapan pembuatan briket arang dan kompos. Disampaikan pula video berdurasi rata-rata 30 menit yang menjelaskan tahapan masing-masing. Kegiatan pemberian materi ditutup dengan diskusi antara pemateri dengan peserta pelatihan.

Bahan-bahan dan alat yang disiapkan untuk kegiatan pelatihan pembuatan briket arang diantaranya drum/tungku bakar, arang batok kelapa, dan pemotongan paralon untuk pencetakan briket arang, dan tepung tapioka. Sedangkan pelatihan pembuatan kompos dipersiapkan formula EM4, gula merah, urea, larutan kelapa, dan bonggol pisang serta sabut kelapa.

Pelaksanaan pelatihan pembuatan briket arang dan kompos

Pembuatan briket arang

Pelaksanaan pembuatan briket arang diawali dengan menumbuk arang hasil pembakaran hari sebelumnya. Pembakaran 1 drum batok kelapa menyisakan ¼ drum arang. Kecilnya rendemen arang yang dihasilkan diduga saat proses pembakaran terdapat ruang diantara batok kelapa. Sehingga direkomendasikan untuk memperkecil ukuran batok sehingga isi drum bisa lebih optimal. Tahapan selanjutnya adalah pencampuran arang dengan bahan perekat. Bahan perekat yang diunakan terbuat dari tepung tapioka dan air dengan perbandingan 1 : 10. Arang yang telah diberikan perekat kemudian dicetak dengan menggunakan paralon PVC. Briket arang yang dihasilkan dijemur dengan memanfaatkan sinar matahari selama 2 hari.

This slideshow requires JavaScript.

Pembuatan kompos

Pembuatan kompos diawali dengan mempersiapkan sabut kelapa, kotoran kambing, dan cacahan batang pisang yang dihamparkan di atas kain terepal. Penggunaan cacahan batang pisang dimaksudkan untuk mempercepat degradasi dari sabut kelapa. Sisa arang pada proses pembuatan briket pun dapat ditambahkan ke dalam campuran kompos. Larutan EM4 yang telah disiapkan sehari sebelumnya ditambahkan dengan menggunakan gembor. Campuran bahan kompos tersebut kemudian di tutup dengan menguanakan kain terepal dan didiamkan selama kurang lebih 3 sampai dengan 4 minggu hingga siap untuk digunakkan. Selama 1 minggu sekali kain terepal dibuka dan dilakukan pengadukan bahan supaya kompos matang merata dan melakukan pengecekan terhadap kelembapan bahan kompos. Bila dirasa kurang lembap bahan kompos dalam terepal bisa diberikan air secukupnya.