Bambu, rumput raksasa sejuta potensi

Siapa yang tidak mengenal bambu? Waktu kecil keluarga saya memanfaatkan bambu untuk untuk berbagai macam kebutuhan termasuk membuat pagar, saung (tempat beristirahat di sawah), dan bahkan kandang ayam dan kambing. Tanaman bambu saat itu masih banyak ditanam di lahan-lahan kosong, pinggir sungai hingga di belakang kuburan di desa. Memanfaatkan tanaman bambu untuk konstruksi ringan sangatlah mungkin untuk dilakukan. Saat ini pemanfaatan bambu di sekitar rumah sudah sangat jarang ditemukan. Rumah-rumah bilik bambu yang dulu menjamur sudah tergantikan dengan rumah berdinding tembok dan batako. Bukan hanya pemanfaatannya, budidaya tanaman bambu sudah semakin berkurang seiring bertambahnya optimalisasi penggunaan lahan untuk perumahan maupun tempat usaha.

f920f84ddf26b82f7a4376b047109288fd26e4f8_800x600
Bambu sebagai bahan baku bangunan Sumber : green school

Di Indonesia saya mencoba mencari bangunan hunian modern yang semuanya berbahan baku bambu, namun sayang tak pernah menemukannya, hingga saya menemukan Green School Bali yang menggunakan bambu sebagai bahan konstruksi utama dengan gaya arsitektur yang mengagumkan. Diolah dan dimanfaatkan dengan cara modern, mereka berhasil memanfaatkan bambu dengan baik.

Di pulau Bali selain Green School ternyata terdapat sebuah rumah enam tingkat yang dirancang secara khusus dengan menggunakan bambu. Hampir seluruh bangunan tersebut terbuat dari bambu. Menurut informasi yang saya peroleh dari lantai empat, ruang duduknya kita bahkan bisa menghadap ke ngarai dengan pemandangan yang sangat indah. Betapa tingginya rumah tersebut. Untuk menuju ke rumah tersebut kita pun disuruh melalui jembatan yang terbuat dari bambu pula.

Oh iya hal menarik lainnya adalah desain atapnya dibuat melengkung untuk menangkap angin, sehingga udara akan terasa lebih sejuk. Jika saya perhatikan beberapa ruangan disana juga dibiarkan terbuka. Mungkin bagi perancang akan lebih nyaman untuk membangun sistem sirkulasi udara di Indonesia yang memiliki cuaca yang panas.

Kesan kemewahan muncul saat saya melihat interior beberapa ruangan yang dibuat, khususnya kamar mandi. Kamar mandi tersebut terletak di sudut ruangan, dan terbuat dari bambu. Saya tidak bisa membayangkan saat pengguna kamar mandi tersebut menggunakan kamar mandi tentunya akan menimbulkan suara yang jelas terdengar hingga ke ruang tamu. Bambu bukanlah peredam suara yang lebih baik bila dibandingkan dengan tembok.

Apa yang telah mereka rancang dan bangun dengan bahan konstruksi bambu bukanlah sesuatu hal yang baru di Indonesia. Dari gubuk-gubuk kecil sampai jembatan megah tradisional di Jawa, bambu sudah digunakan diberbagai daerah tropis dunia selama puluhan ribu tahun. Ada pulau bahkan benua yang pertama kali dicapai dengan rakitan bambu.

Sebenarnya bambu adalah rumput raksasa yang dapat tumbuh di tanah yang tidak subur, tanah yang curam, atau di sisi pegunungan. Bambu tumbuh dengan air hujan, mata air, sinar matahari, dan dari 1,450 jenis bambu yang tumbuh di dunia, Indonesia baru menggunakan beberapa jenis bambu saja sebagai bahan baku konstruksi diantaranya bambu apus, betung, hitam, andong, dan legi.

Tanaman bambu di Indonesia ditemukan mulai dari dataran rendah sampai pegunungan. Pada umumnya ditemukan di tempat-tempat terbuka dan daerahnya bebas dari genangan air. Tanaman bambu hidup merumpun, mempunyai ruas dan buku. Pada setiap ruas tumbuh cabang-cabang yang berukuran jauh lebih kecil dibandingkan dengan buluhnya sendiri. Pada ruas-ruas ini tumbuh akar-akar sehingga pada bambu dimungkinkan untuk memperbanyak tanaman dari potonganpotongan ruasnya, disamping tunas-tunas rumpunnya.

Bambu yang dimanfaatkan umumnya yang sudah masak tebang, lebih kurang berumur empat tahun dan pemanenannya dengan sistem tebang pilih. Setelah ditebang biasanya direndam dalam air mengalir, air tergenang, lumpur, air laut atau diasapkan. Kadang -kadang diawetkan juga dengan bahan kimia. Kegiatanselanjutnya adalah pengeringan.

Saya sempat bekerja dengan bambu betung saat penelitian dulu, tanamannya sangatlah tinggi, bisa mencapai 18 meter. Coba saja mengambil bambu ini dengan membawa truk itu turun gunung, pasti tidak akan cukup. Bambu tanaman yang kuat, daya tariknya setara dengan baja, daya tekannya setara beton, artinya apabila kita menghantamkan beban sebesar empat ton langsung ke sebilah bambu, dan bambu tidak akan hancur. Karena ia hampa, ringan, maka cukup ringan untuk diangkat oleh beberapa orang saja dalam pemanenannya. Akhirnya saya mendapatkan tanaman ini dari Kebun Raya Bogor di tahun 2009.

Permasalahan yang sering ditemui dalam penggunaan bambu adalah pertama, bambu sangat sulit dilindungi dari serangan hama/serangga khususnya serangga rayap dan bubuk. Jadi hampir semua bangunan bambu mudah rapuh. Ada organisme tertentu yang menggerogoti bambu menjadi debu. Itu sebabnya kebanyakan orang, khususnya di Asia, berpendapat bahwa hanya mereka yang sangat miskin atau hidup di pinggiranlah yang mau hidup di rumah berbahan dasar bambu. Padahal sebenarnya potensinya bisa lebih dari itu.

Untuk mengatasi permasalah tersebut sebenarnya bisa dilakukan dengan teknologi pengawetan kayu dengan bahan pelapis yang aman. Borax sebagai garam alami dapat menjadikan bambu lebih awet dan mengubah bambu menjadi sebuah bahan bangunan yang baik.

Kedua, Di Indonesia saya perhatikan belum bergabungnya arsitek, desainer, dan insinyur, yang fokus memanfaatkan bahan baku bambu sebagai kajian ilmiahnya secara komprehensif. Masing-masing masih bekerja dengan penelitiannya sendiri-sendiri, sehingga kita masih mendapatkan produk yang dihasilkan masih memiliki banyak kekurangan. Dalam memanfaatkan bahan baku alami kata kuncinya adalah kita sebaiknya mengenal kelebihan/potensi dan kekurangan bambu. Pengetahuan yang kita peroleh pada akhirnya akan menumbuhkan ketertarikan terhadap bambu itu sendiri,. Kita akan bisa mendesain apapun produk bambu sesuai dengan kekuatannya, melindunginya dari hama organisme perusak, dan memanfaatkan kelenturannya. Hal itu tidak mungkin dapat kita pelajari langsung dalam satu rumpun ilmu. Tim ini akan benar-benar bekerja sesuai dengan kelebihan dan keterbatasan yang dimiliki oleh bambu. Bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu hal yang baru.

Bambu merupakan salah satu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bambu adalah salah satu tumbuhan berkayu yang dapat diperbaharui kembali (renewable resources). Berbeda dengan minyak bumi dan batu bara, tanaman bambu bisa ditanam dalam waktu yang sangat singkat hanya 8 hingga 9 tahun. Bila kita bisa memanfaatkan bambu untuk kesejahteraan dan kemamfaatan bagi masyarakat tentunya itu akan lebih baik. Bisakah kita mencobanya sekarang ?

13 thoughts on “Bambu, rumput raksasa sejuta potensi”

  1. Kami pemilik pohon bambu juga merasakan dampaknya. Dulu, pesanan pohon bambu banyak, kadang sampai kehabisan. Biasanya buat andang atau ngecor, rumah maupun proyek2 besar. Sekarang persewaan andang menawarkan harga yg lebih murah dibanding bambu jadi banyak yang beralih ke andang instan.

    Yang laku bambu apus atau petung itu ya? Banyak angkringan yang menggunakannya. Sayang kami ga punya bambu itu. 😊

    http://i0.poll.fm/js/rating/rating.js

    Like

  2. Wah, bambu ternyata masuk ke dalam marga rumput ya? Saya baru tahu. Kegunaannya memang banyak sekali ya. Secara estetika juga cantik untuk interior atau eksterior ruangan.

    Liked by 1 person

  3. Betul bang, selama ini kalo ga beton ya kayu, kita baik nya juga mulai penggunaan bambu juga,
    Padahal menurut pengalaman saya sendiri pun, jika diolah dengan benar,
    sensasi bambu ga akan kalah dari kayu/beton.
    Mewah dapet, elegan dapet, nyaman, nature, bebas,
    Langkah awal mungkin bisa dimulai selain dari coating bambu dengan bahan anti hama tadi, terus juga membangun beberapa fasilitas umum berbahan bambu,
    Bahkan nanti bisa mulai digalakkan lagi penggunaan furniture bambu, kursi lemari dll

    https://polldaddy.com/js/rating/rating.js

    https://polldaddy.com/js/rating/rating.js


    https://polldaddy.com/js/rating/rating.js

    Like

  4. Menyebut bambu saya selalu teringat sama panda dan rumah pribadi sy yg ada di kota banjarbaru nan jauh di mato, rumah saya di komplek pondok bambu dimana bambu hanya ada di pintu masuk utama dan sering di tebang sampai gundul. Jd ciri khas komplek yang bernama pondok bambu sudah nyaris hilang. Entah katanya ada yang bilang bambu itu sarang mahluk halus. Hehehe.. Saya gak tau kebenarannya cuma saya pribadi suka banget bangunan2 dari bambu, kesannya alami banget


    https://polldaddy.com/js/rating/rating.js

    Like

  5. Bambu super bermanfaat di indonesia. Hampir semua bagiannya bisa digunakan termasuk jadi kebutuhan bangunan. Di tempatku kebanyakan dimakan (rebung) dan dijadikan untuk tempat memasak, lemang dan ayam pansuh. Enak bener dah pokoke

    Liked by 1 person

  6. Mang adi, mau tanya, apakah bambu reliable untuk dijadikan bahan bangunan rumah? Karena saya mau bikin, tetapi takut kena makan rayap. Serem kan, baru umur setahun rumah uda ambruk.

    Like

Leave a reply to Marfa Cancel reply